Minggu, 27 September 2015

Apa saja jati diri /karakter yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan masyarakat


            Dalam peningkatan pembangunan kesehatan tentunya tidak terlepas dengan kualitas SDM tenaga kesehatannya,tidak bisa dipungkiri bahwa peran pengetahuan dan teknologi sangat menentukan keberhasilan atau kemajuan berbagai program pembangunan khususnya pembangunan di bidang kesehatan ,oleh karena itu sebagai salah satu tenaga kesehatan ,seorang ahli kesehatan masyarakat haruslah mempunyai kompetensi yang handal untuk menangani berbagai masalah kesehatan di Indonesia ,kompetensi yang harus dimiliki tenaga kesehatan masyarakat ialah “MIRACLE “,sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ketua IAKMI Pusat(Adang Bachtiar) bahwasanya seorang sarjana kesehatan masyarakat harus memiliki karakter miracle yang akan menjadi ujung tombak dalam peningkatan pembangunan kesehatan di Indonesia .
a)      M=managing
            Melakukan kerja sama dengan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang diharapkan,sesuai dengan pengertiannya ,dengan adanya skill ini seorang tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk mampu melakukan kerja sama antar lintas sektoral dalam pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi saat ini.
b)      I=Innovator
            mampu menciptakan sesuatu hal yang baru dengan pemanfaatan sumber daya yang ada ,dengan adanya skill ini seorang tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk mampu membuat suatu karya dalam pemecahan masalah kesehatan sebagai contoh melakukan pemberdayaan potensi masyarakat untuk meningkatkan status ekonomi sebagaimana kita ketahui bahwa pemecahan masalah kesehatan tidak dapat dipisahkan dari pengaruh kondisi ekonomi masyarakat
c)      R=Researcher
            mampu meneliti atau mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan yang ada ,yang kemudian membuat solusi yang dapat memecahkan persoalan masalah kesehatan tersebut
d)     A=Apprenticer
            mampu menjadi seorang pelatih yang handal dalam memberdayakan masyarakat,dalam hal ini seorang tenaga kesehatan masyarakat benar-benar menjadi agen perubahan untuk masyarakat
e)      C=Communitarian
            mampu menjadi seorang yang memiliki jiwa bermasyarakat yang tinggi ,dalam hal ini seorang tenaga kesehatan masyarakat harus mampu memasuki berbagai aspek kebudayaan dalam suatu wilayah di masyarakat,sebagaimana kita ketahui masyarakat (community)merupakan sekelompok penduduk yang memiliki setidaknya satu kesamaan variabel/memiliki satu pandangan yang sama dan dipengaruhi oleh adat-istiadat oleh karena itu komunikasi yang baik sangat perlu untuk pemecahan masalah kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah.
f)       L=Leader
            menjadi seorang pemimpin yang  mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi,bertanggung jawab serta mampu membuat keputusan sesuai dengan musyawarah bersama ,sehingga persoalan masalah kesehatan dapat diselesaikan atau setidaknya diminimalisir.
g)      E=Educator
            mampu melakukan komunikasi yang baik,baik komunikasi verbal maupun non verbal untuk dapat mempengaruhi masyarakat dan mengubah pola pikir masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sesuai dengan pengertian pembangunan kesehatan itu sendiri.
Untuk mendapatkan karakter ini tidaklah mudah diperlukan kemauan dan kerja keras yang tinggi untuk terus belajar dan berkarya agar kedepannya tenaga kesehatan masyarakat mampu memajukan pembangunan kesehatan di indonesia ,oleh karena itu mulai saat ini karakter ini harus dipahami oleh setiap sarjana kesehatan masyarakat dan harus diperkuat sejak dini agar tenaga kesehatan masyarakat yang nantinya berhadapan dengan masyarakat langsung ,dapat melakukan sebuah terobosan baru dalam peningkatan pembangunan kesehatan di indonesia .
Dalam memperkuat karakter ini ,sejak dini tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk berpikir secara sistematis dalam menghadapi persoalan yang ada,berpikir secara sistematis dalam hal ini ialah harus terstruktur dan terarah pada satu tujuan yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain, adalah  proaktif mengembangkan dan menghasilkan ide-ide dan berpikir secara sistem (system thinking),proaktif mencari sumber dana pembangunan kesehatan, pemikiran ini sangat perlu dikarenakan menyelesaikan masalah kesehatan bukan lagi bertumpu pada budaya masa lampau yang mementingkan kesenangan pimpinan, saat ini tenaga kesehatan masyarakat haruslah lebih proaktif dalam melihat permasalahan kesehatan masyarakat.
Bagaimana karakter “MIRACLE “dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
            Sesuai dengan tujuan  utama dari pembangunan kesehatan, karakter MIRACLE yang harus dimiliki tenaga kesehatan masyarakat ini diharapkan mampu untuk melakukan perubahan dengan peningkatan kemampuan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri,mampu memberdayakan masyarakat dalam artian mampu mengajak masyarakat menjadi partner yang baik  untuk dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesehatannya, merubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya tidak mau tahu mengenai kesehatannya menjadi peduli terhadap kesehatannya sendiri .
            Salah satu Tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,dengan adanya kemampuan atau kompetensi “MIRACLE” pada tenaga kesehatan masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
            Disamping itu jika karakter ‘MIRACLE” ini benar-benar dikhayati oleh setiap insan tenaga kesehatan masyarakat indonesia ,persoalan kesehatan seperti data yang telah tercantum di atas yang terus mengalami peningkatan diharapkan mampu mengalami penurunan yang signifikan secara perlahan dari tahun ke tahun ,tanpa mengabaikan kerja sama antar lintas sektoral dan yang lainnya dalam memajukan pembangunan kesehatan di indonesia.        

sumber : http://blogku12345turtoise.blogspot.co.id/2014/12/memperkuat-jati-diri-tenagakesehatan.html

Rabu, 16 September 2015

PKM dan Jenisnya



PKM  adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti guna memberi ruang untuk para Mahasiswa menunjukkan kreativitasnya. PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Tujuan PKM
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui  kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

Ada 7 jenis PKM, yaitu :
1.      PKM-P (Penelitian)
Merupakan program penelitian yang dimaksudkan untuk mampu menjawab berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan isu terkini, misalnya mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, pengembangan metode pembelajaran, inventarisasi atau eksplorasi sumber daya, modifikasi produk, identifikasi dan pengujian khasiat senyawa kimia bahan alam, atau merumuskan teknik pemasaran.
PKM-P juga dapat berbentuk upaya pemecahan masalah humaniora, misalnya, survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara daerah di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan, atau faktor penyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat daerah dan hal-hal yang berkaitan dengan kearifan lokal.
2.      PKM-K (Kewirausahaan)
Merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa adalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra lainnya.
3.      PKM-M (Pengabdian Masyarakat)
Merupakan program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan, dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Disyaratkan dalam Proposal program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
4.      PKM-T (Teknologi)
Merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha, dan lain-lain) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi), menengah atau bahkan berskala besar, yang menyangkut kepentingan nmasyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif, misalnya: pedagang, penjual jasa, dan sebagainya.
PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKM-T merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra. Dengan demikian, di dalam usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.
5.      PKM-KC (Karsa Cipta)
Merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut bisa sajabelum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
6.      PKM-AI (Artikel Ilmiah)
Merupakan program penulisan artike lilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan kelompok dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM, magang).
7.      PKM-GT (Gagasan Tertulis)
Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan visioner kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan dapat mengacu kepada isu aktual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi sistem yang berjangka panjang berdasarkan hasil karya pikir yang cerdas dan implementatif.